Megalodon Sang Hiu Purba

Yuk Mengenal Megalodon Sang Hiu Purba
Megalodon Sang Hiu Purba - Hiu dikenal sebagai salah satu makhluk laut yang paling menyeramkan. Dengan ukuran dan giginya yang sangat besar, tidak heran jika hiu menjadi salah satu jenis ikan yang paling ditakutkan oleh manusia.

Dari semua jenis hiu yang pernah ada, hiu putih atau yang lebih dikenal dengan Megalodon merupakan salah satu yang paling menakutkan.

Meskipun para ilmuwan sudah memastikan bahwa predator laut ini telah punah sejak 2.6 juta tahun yang lalu, namun masih banyak orang yang penasaran dengan ikan laut yang satu ini.

Seberapa besar ikan hiu ini dan dimana mereka tinggal selama hidup? Bagi yang penasaran dan memiliki pertanyaan yang sama, mari pelajari lebih detail mengenai Megalodon.
Penemuan Fosil Pertama Megalodon

Hingga saat ini, fosil Megalodon dapat ditemukan di berbagai belahan negara di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa ikan laut tersebut pernah bersinggah di negara-negara di dunia, baik di negara Eropa, Asia maupun Amerika. Namun dari semua negara tersebut, negara-negara yang memiliki iklim subtropis hingga sedang, merupakan salah satu area yang paling banyak ditemukan fosil Megalodon.


Ornitholestes, Megalodon2, CC BY 3.0 Ornitholestes, Megalodon, CC BY 3.0
Sumber Gambar : Ornitholestes, Megalodon2, CC BY 3.0 OrnitholestesMegalodonCC BY 3.0

James St. John, Carcharodon megalodon fossil shark jaw (reconstruction) (late Cenozoic) 2, CC BY 2.0 Carcharodon megalodon fossil shark jaw (reconstruction) (late Cenozoic) 2 , CC BY 2.0
Sumber Gambar : James St. John, Carcharodon megalodon fossil shark jaw (reconstruction) (late Cenozoic) 2, CC BY 2.0 Carcharodon megalodon fossil shark jaw (reconstruction) (late Cenozoic) 2 , CC BY 2.0 


Tidak pasti informasi akan kapan fosil Megalodon pertama kali ditemukan.

Namun berdasarkan pendapat para ahli, fosil pertama ditemukan oleh seorang naturalis Denmark yang bernama Nicola Steno pada tahun 1667.

Pada saat pertama kali menemukannya, sang naturalis mengira bahwa fosil yang ditemukan merupakan gigi hiu biasa.

Namun, setelah melihat kembali besaran serta detailnya, sang penemu meyakini bahwa yang ditemukan merupakan gigi Megalodon.

Selain naturalis Denmark, pada tahun 1843, seorang naturalis Swiss bernama Louis Agassiz juga menemukan gigi dari sang predator.

Berdasarkan fosil gigi yang telah ditemukan, Agassiz akhirnya membuat sebuah karya ilmiah yang berjudul Recherches Sur Les Poissions Fossiles. Karya ini kemudian dilanjutkan oleh paleontolog Inggris bernama Charles Davies Sherborn yang kemudian menjadi ilmuwan pertama yang menjelaskan mengenai Megalodon.

Hingga kini, jenis fosil yang paling banyak ditemukan oleh para ilmuwan adalah bagian gigi.

Bahkan, pada tahun 2020 lalu, warga desa Gunung Sungging di Indonesia pun menyatakan bahwa mereka menemukan gigi megalodon. Dengan penemuan ini, maka para ilmuwan Indonesia pun akhirnya menyatakan bahwa Indonesia pernah menjadi salah satu tempat persinggahan megalodon.

Fakta & Informasi Mengenai Megalodon

Meskipun tidak ada yang pernah melihat secara langsung hiu raksasa ini, namun para ilmuwan telah mendapatkan berbagai informasi mengenai megalodon. Beberapa diantaranya adalah rupanya, ukuran hingga penyebab hiu tersebut punah. Nah, bagi yang penasaran dengan hiu raksasa ini, berikut adalah beberapa fakta dan informasi yang berhasil dikumpulkan para ilmuwan :

1. Ukurannya Sebesar Dua Bus

Misslelauncherexpert, Matt Martyniuk, Megalodon scale1, CC BY-SA 4.0, Matt Martyniuk, Megalodon scale1, CC BY-SA 4.0
Sumber Gambar : Misslelauncherexpert, Matt Martyniuk, Megalodon scale1, CC BY-SA 4.0, Matt MartyniukMegalodon scale1CC BY-SA 4.0

Megalodon memang dikenal sebagai hiu raksasa di lautan. Bahkan, banyak ilmuwan yang memperkirakan bahwa mereka merupakan ikan terbesar yang pernah ada di dunia. Namun, berapakah ukuran dari ikan ini semasa hidupnya?

Masih berdasarkan data fosil yang ditemukan oleh para ilmuwan, Hiu Purba Megalodon diperkirakan memiliki panjang tubuh antara 13-18 meter.

Jika dianalogikan, ukurannya mencapai dua bus double decker saat ini! Selain ukurannya yang sangat panjang, berat sang hiu bisa mencapai 65.000 kilogram! Perkiraan ini didapatkan setelah para ilmuwan membandingkan ukuran gigi megalodon dengan gigi ikan hiu saat ini.

2. Ditemukan di Iklim Subtropis

Berdasarkan tempat penemuan fosilnya, megalodon banyak ditemukan di daerah yang memiliki iklim subtropis hingga sedang. Beberapa diantaranya adalah di Amerika Utara-Selatan, Eropa, Afrika, Australia hingga Indonesia.

Fakta ini tidak mengejutkan, karena megalodon dikelompokkan sebagai hewan homeoterm, hewan yang mampu mempertahankan suhu tubuh secara stabil dimanapun mereka berada. Hanya pada saat melahirkan, hewan tersebut akan pergi ke dekat pantai. Pernyataan ini pun didukung dengan penemuan fosil dari bibit megalodon yang ditemukan di area Panama.
Sumber Gambar : Wikipedia
Pendukung : Geographical distribution patterns of Carcharocles megalodon over time reveal clues about extinction mechanisms
Yuk Baca Juga Menu dan Jenis Diet Andalan Terbaik

3. Mampu Memangsa Berbagai Hewan

Karen Carr, VMNH megalodon, CC BY 3.0, VMNH megalodon, CC BY 3.0
Sumber Gambar : Karen Carr, VMNH megalodon, CC BY 3.0, VMNH megalodonCC BY 3.0

Sebagai ikan dengan tubuh yang besar, kemampuan berenangnya yang cepat hingga rahangnya yang kuat, sudah bisa dipastikan bahwa megalodon mampu memangsa berbagai jenis hewan.

Bahkan dengan kekuatannya tersebut, megalodon juga diperkirakan sering memburu paus bungkuk. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya bekas gigitan megalodon pada fosil paus.

Berdasarkan fosilnya, megalodon juga terbukti sebagai hewan yang oportunistik, yaitu mendapatkan nutrisinya dari berbagai sumber.

Selain memburu paus bungkuk, mereka juga dikenal memburu anjing laut, penyu besar hingga ikan-ikan kecil. Dengan kemampuannya dalam memburu, maka megalodon dinyatakan oleh para ilmuwan sebagai ikan laut memiliki usia hidup yang cukup panjang, sekitar 20-40 tahun.

4. Bertahan Hidup dengan Terus Berburu

Meskipun dikenal sebagai salah satu hewan yang besar, namun megalodon juga memiliki tantangan tersendiri untuk bertahan hidup. Salah satunya adalah nafsu makan mereka yang sangat besar.

Sebagai hewan laut yang besar, mereka tentunya membutuhkan banyak makanan agar dapat mempertahankan suhu tubuh mereka dan bertahan hidup. Salah satu strategi mereka agar bisa bertahan hidup tentunya adalah dengan berburu.

Selain terus memburu makanan, cara lain megalodon untuk bertahan hidup adalah dengan selalu berpindah tempat untuk mencari mangsa yang baru. Hal ini untuk mempertahankan suhu tubuh mereka yang mulai menurun jika tidak mendapatkan makanan sesuai kebutuhannya.

Cara lain untuk bisa bertahan dari serangan manusia maupun hewan lain, megalodon seringkali berada di lautan yang sangat dalam. Hal ini dilakukannya agar terhindar dari hewan lainnya yang bertujuan untuk menyerangnya.

Apakah Megalodon Masih Hidup ?

Sumber Gambar : Sergiodlarosa, 2016 megalodon, CC BY-SA 4.0, SergiodlarosaMegalodon 2016CC BY-SA 4.0

Tidak ada yang tahu secara pasti apakah megalodon masih hidup atau tidak. Meskipun para ilmuwan sangat yakin bahwa hiu besar tersebut sudah punah, namun banyak yang berkata lain.

Alasan lain yang membuat orang percaya bahwa megalodon masih hidup adalah luasnya & dalamnya laut yang tidak bisa dicapai oleh manusia. Banyak yang memperkirakan bahwa megalodon masih hidup dan tinggal di kedalaman laut yang tidak bisa dicapai oleh manusia.

Alasan terakhir yang membuat orang semakin yakin bahwa megalodon mungkin masih ada adalah banyaknya hewan-hewan yang seangkatan yang masih hidup. Contohnya adalah Coelacanth yang dikenal sebagai salah satu ikan tertua di dunia. Bahkan, ikan ini diklaim sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu. Padahal banyak orang yang mengira bahwa ikan ini sudah punah sejak lama.

Meskipun banyak orang yang mengaku pernah melihat hiu megalodon, namun belum ada yang pernah membuktikannya secara nyata. Selain itu, jika hiu raksasa tersebut memang masih ada, tentunya mereka akan menjadi ancaman bagi ikan yang berada di laut serta para penyelam.

Eksistensi megalodon memang belum dijelaskan secara gamblang hingga saat ini, namun jika dilihat dari sudut pandang sains, kecil kemungkinan hiu tersebut masih ada.
Yuk Baca Juga 5 Tips Mengatasi Susah Tidur

Referensi : 

Asset Gambar Background (Thumbnail) : Photo by Oleksandr Sushko on Unsplash