Sejarah Penemuan Minyak Bumi di Indonesia, Sejak 1850-an
Sejarah penemuan minyak bumi di Indonesia sejak tahun 1850-an. Hingga akhirnya muncul perusahaan minyak yang membangung kilang-kilang minyak di tahun 1890-an.
Tanah Indonesia mengandung banyak sumber daya fosil yang sangat berharga. Salah satunya adalah minyak bumi. Sejarah penemuan minyak bumi di Indonesia berlangsung cukup panjang, bahkan sejak zaman Hindia Belanda. Cikal bakalnya bahkan sudah ada sejak tahun 1850-an.
Pengeboran sumur minyak bumi di Indonesia,
pertama kali terjadi pada tahun 1871. Itu hanya selisih 12 tahun dari pengeboran
pertama di dunia (Pennsylvania, Amerika Serikat tahun 1859).
Maka dari itulah, eksploitasi minyak bumi di
Indonesia termasuk yang tertua di dunia.
Era Awal Temuan Minyak Bumi di Indonesia
Corps of
the Mining Engineers merupakan institusi di bidang pertambangan
dari kerajaan belanda. Pada tahun 1850 an, kelompok ini berhasil menemukan
indikasi minyak bumi di beberapa daerah.
Dari situlah awal mula sejarah penemuan minyak di Indonesia.
Penemuan di Karawang terjadi pada tahun 1850,
di Semarang pada tahun 1853, di Kalbar pada tahun 1857. Di tahun 1858 ada
penemuan di beberapa tempat, yaitu Rembang, Bojonegoro, Palembang, Surabaya,
Lamongan.
Di era 1860 an, masih ada beberapa temuan
minyak bumi. Di 1862 ada penemuan di Demak, pada tahun 1864 ada temuan di Muara
Enim dan Purbalingga, dan di tahun 1866 ada temuan di Madura.
Sebelumnya, di tahun 1864, Cornelis de Groot
selaku kepala departemen pertambangan meninjau hasil eksplorasi dan berhasil
mendapati suatu area yang prospektif.
Momen pada saat Cornelis de Groot membuat
laporan mengenai hasil tinjauan tersebut pada akhirnya jadi milestone sejarah perminyakan di Indonesia.
Era Awal Pengeboran Minyak di Indonesia
Setelah melewati era awal penemuan minyak
bumi, pada tahun 1871 eksploitasi minyak bumi mulai berjalan.
Produksi
minyak bumi pertama di Indonesia ada di daerah
Cirebon. Jan Reerink, seorang pedagang Belanda yang mengelolanya.
Awal mulanya, ia menemukan rembesan minyak pada lapisan batuan tersier di daerah lereng Gunung Ciremai. Dari situlah ia menginisiasi pengeboran. Proses pengeborannya menggunakan suatu pompa dengan beberapa sapi sebagai penggeraknya. Pada saat itu, kurang lebih ada 4 sumur yang berhasil tercipta. Dari 4 sumur itulah akhirnya bisa menghasilkan produksi minyak bumi sebanyak 6000 liter.
Tidak berhenti sampai di situ, Jan Reerink terus melakukan eksplorasi. Hingga pada akhirnya ia melakukan pengeboran lagi di beberapa daerah lain, yaitu: Palimanan, Majalengka, Palais, dan Cipinang. Untuk meningkatkan produksi, ia kini menggunakan pompa dengan tenaga uap. Alat tersebut berasal dari Canada. Sayangnya, pada tahun 1876, NHM (Nederlandsche Handel Maatschappij) menolak permohonan modal yang Jan Reerink ajukan. Akhirnya ia berhenti dari bisnis ini. Semua sumur bor miliknya kemudian ia tutup. Ia pada akhirnya kembali ke bisnis dagangnya yang lama.
Pengeboran Minyak Pertama di Sumatera
Setelah pengeboran pertama yang Jan Reerink
lakukan, di beberapa daerah muncul beberapa upaya pengeboran minyak bumi.
Sejarah
pengeboran minyak bumi di Indonesia mulai berlanjut.
Aeilko Jans Zijker merupakan seorang ahli di
bidang perkebunan tembakau. Ia bekerja untuk perusahaan Deli Tobacco
Maatschappij. Sebenarnya ia berasal dari Jawa, kemudian pindah ke Sumatera
Timur.
Pada tahun 1880, Aeilko Jans Zijker berhasil menemukan sumur minyak lainnya di Langkat, Sumatera Utara. Awalnya, Aeilko Jans Zijker mendapati suatu genangan air dengan kandungan minyak, ketika sedang melakukan inspeksi.
Setelah itu, dia mengambil sampel minyak dan batuan di daerah itu. Sampel tersebut kemudian ia bawa ke Batavia. Hasil analisisnya menunjukan bahwa wilayah tersebut memiliki kandungan minyak hingga 59%. Aeilko Jans Zijker tampaknya cukup tertarik dengan hal tersebut. Ada peluang untuk mengembangkannya jadi bisnis menguntungkan.
Maka dari itulah dia pulang ke Belanda pada tahun 1882 untuk mencari dana. Ia mengumpulkan dana dari kawan-kawannya. Pada 1883, Sultan Langkat memberikan konsesi pada Zijker berupa tanah 3.5 km persegi di Telaga Said. Dia mengebor wilayah tersebut di tahun 1884. Sayangnya pada pengeboran pertama ia gagal.
Tapi dia tidak berhenti sampai di situ. Pada akhirnya, ia berhasil menemukan minyak bumi setelah mengebor hingga kedalaman 22m. Dia terus melakukan pengeboran hingga mendapat sumber minyak bumi di kedalaman 120m. Sumur minyak bumi di daerah tersebut kemudian diberi nama Telaga Tunggal 1.
Perusahaan Minyak Pertama yang Berdiri di Indonesia
Konsesi milik Zijker, ia alihkan pada perusahaan
NV Koninklijke Nederlandsche Petroleum Maatschappij (KNPM) di tahun 1890.
KNPM sendiri merupakan perusahaan minyak milik kerajaan Belanda. Perusahaan ini juga mendapat julukan Royal Dutch Petroleum Company. Di tahun tersebut ia meninggal secara mendadak di Singapore. Sayang sekali, dia menjalankan tugas kepemimpinannya di KNPM hanya dalam waktu singkat.
Pada akhirnya, posisi pemimpin KNPM beralih ke De Gelder. De Gelder memilih berkantor di Pangkalan Brandan. Di samping itu, KNPM memasang sejumlah fasilitas di Pangkalan Susu.
![]() |
Sumber Gambar : (Pangkalan Brandan) nasional.kompas.com |
KNPM kemudian membangun Kilang Pangkalan Brandan pada 1892. Selisih 2 tahun dari kilang
minyak pertama di Indonesia yang terletak di Wonokromo.
Kilang minyak ini KNPM bangun untuk membuat integrasi pengeboran minyak di wilayah mereka. Minyak-minyak hasil produksi Kilang Minyak Pangkalan Berandan nantinya akan mereka bawa ke Pangkalan Susu.
Pada tahun 1898, KNPM sudah melengkapi
Pangkalan Susu dengan fasilitas pelabuhan dan tangki penyimpanan minyak.
Pelabuhan di Pangkalan Susu jadi pelabuhan untuk ekspor minyak bumi pertama
yang ada di Indonesia.
Di Pangkalan Susu ini, KNPM melakukan
pengolahan pada minyak bumi yang masih mentah. Jadi minyak yang KNPM ekspor
sudah dalam bentuk olahan.
Berdirinya Kilang Minyak Bumi Pertama di Indonesia
Sejarah berdirinya kilang minyak Wonokromo pada dasarnya ada di era yang sama dengan bertumbuhnya KNPM. De Dordtsche Petroleum Maatschappij (DPM) adalah perusahaan minyak yang lahir lebih dulu dari KNPM. DPM lahir di Belanda pada tahun 1887. Adrian Sloop lah yang mendirikan dan menjalankan perusahaan tersebut.
Meski lahir di Belanda, DPM diproyeksikan untuk menangani pengembangan lapangan minyak di Surabaya. Awalnya, Sloop mendapat konsesi di Lapangan Kruka seluas 152,5 km persegi. Setelah itu ia mendapat konsesi di Lapangan Djabakota.
Yuk Baca Juga 10 Dinosaurus Terpopuler dan Tampil Ikonik di Budaya Pop
![]() |
Sumber Gambar : (Kilang Minyak Pertama Wonokromo) - goodnewsfromindonesia.id |
Di Lapangan Djabakota itu, produksi minyak bumi sangat melimpah. DPM akhirnya membuat proyek pembangunan kilang minyak di area tersebut. Pembangunan Kilang Minyak Wonokromo berjalan dari tahun 1890-1891. Kilang Minyak Wonokromo pada akhirnya bisa memproduksi minyak mentah hingga 8.000 peti per tahun.
Di era itu tersebut, satuan barrel belum ada. Maka dari itu, satuan ukuran minyak masing menggunakan peti atau cikar. Setelah Wonokromo, kilang minyak Pangkalan Brandan akhirnya berdiri. Kemudian pada tahun 1894 Shell membangun kilang minyak di Balikpapan. Kilang minyak di Balikpapan itu bertugas mengolah minyak dari Sanga-sanga.
Kilang minyak tersebut baru bisa memproduksi
secara komersial pada tahun 1897. Untuk ekspornya baru terjadi pada tahun 1898.
Pada waktu itu, minyak tersebut diekspor ke Singapura menggunakan kapal milik
Shell.
Masuk awal tahun 90an, perusahan-perusahaan minyak baru banyak lahir. Kilang minyak baru juga banyak berdiri. Dari saat itulah minyak bumi di Indonesia mulai terus dieksploitasi.
Pemerintah kolonial Hindia Belanda juga mulai
concern dengan sektor pertambangan. Mereka baru sadar bahwa tanah negeri ini
tidak hanya bagus di sektor perkebunan, tapi juga pertambangan.
Itu dia sejarah
penemuan minyak bumi di Indonesia. Semoga ulasan di atas bisa memberi
wawasan bermanfaat tentang asal-usul sejarah
minyak bumi di Indonesia.
Yuk Baca Juga Menu dan Jenis Diet Andalan Terbaik
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_perminyakan_di_Indonesia
http://geoenviron.blogspot.com/2013/02/sejarah-perminyakan-indonesia.html
https://casdiraku.wordpress.com/2010/02/23/sejarah-pengelolaan-migas-indonesia/
https://cateringpdc.wordpress.com/2011/03/11/sejarah-perminyakan-indonesia/
https://lengos.wordpress.com/2012/02/04/oil-and-gas-history-in-indonesia/
http://www.portalindonesianews.com/posts/view/2743/inilah_sumur_minyak_pertama_di_indonesia
Post a Comment